Yuk kenali bagaimana cara kerja data center dan tips memilihnya untuk perusahaan. Ketika era serba teknologi ini semakin naik, tentu saja kebutuhan akan data juga akan terus meningkat. Banyak sekali keperluan yang berubah ke dalam bentuk digital dan memerlukan data, contohnya website.
Maka dari itu, data center sangat diperlukan oleh banyak orang. Namun, sebelum memilih data center yang tepat, Anda harus tahu terlebih dahulu mengenai pengertian dan cara kerjanya.
Cara Kerja Data Center
Data pada sistem digital butuh sebuah penyimpanan yang disebut dengan data center. Mungkin bagi Anda yang sudah lama di dunia IT pasti sangat mengenal dengan istilah yang satu ini.
Namun, sebelum kita mengenal cara kerja data center, kita kenalan lebih dulu dengan pengertiannya berikut ini.
Jadi, data center adalah infrastruktur teknologi yang menjadi sebuah pusat penyimpanan data dalam skala yang besar. Data center ini juga biasanya digunakan sebagai tempat untuk melakukan instalasi komputer untuk server tingkat enterprise yang berisi database untuk website atau aplikasi.
Fasilitas data center ini biasanya juga digunakan oleh layanan web hosting, pengembang aplikasi, dan bisnis besar dengan cara menyewa ruang untuk mengoperasikan server mereka.
Lalu, apa itu server? Server adalah sistem pada komputer yang memiliki kinerja tinggi untuk membantu mengirimkan atau menerima banyak resource, data, atau bahkan layanan dari atau ke mesin jarak jauh melalui berbagai jenis jaringan seperti LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide Area Network).
Kemudian, data center sendiri biasanya memiliki penampilan berupa adanya ratusan hingga ribuan rak berisi komputer server. Kumpulan komputer tersebut nantinya digunakan sebagai penyimpanan dan pengolahan data. Di dalam rak tersebut juga ada berbagai macam perangkat dan kabel jaringan yang diperlukan untuk operasional.
Selain itu, ada beberapa komponen yang terdapat di dalam data center, seperti
- Server.
- Rak pusat data sebagai wadah server atau komputer.
- Aplikasi, yaitu program untuk mengolah data perusahaan yang akan disimpan dan diproses oleh server.
- OS (Operating System), yaitu media sebagai penghubung dari seluruh perangkat komputer yang ada melalui perangkat keras maupun lunak. Biasanya OS akan melakukan layanan seperti akses disk, management memory, atau program pengolah data perusahaan.
- Koneksi Internet karena data center hanya bisa berjalan dengan adanya koneksi internet. Maka dari itu, data center harus memiliki koneksi yang stabil.
- Cooling System (sistem pendingin) yang berfungsi untuk mendinginkan sistem agar tidak overheat.
- Ruang khusus yang digunakan sebagai pengaman data server yang tidak boleh dicampur dengan perangkat yang lain.
- Storage untuk menyimpan berbagai jenis data di komputer.
- Jaringan listrik agar bisa terhubung dengan jaringan internet dan sebaiknya memiliki cadangan jaringan listrik juga.
- Keamanan untuk menjaga sistem server tetap aman dari risiko kerusakan data.
Setelah tahu apa itu data center dan komponen di atas, selanjutnya kita akan membahas mengenai bagaimana cara kerjanya.
Cara kerja data center ini dimulai dengan adanya jaringan listrik yang bisa menyambungkan kita dengan jaringan internet. Sehingga Anda bisa menerima server yang nantinya akan terhubung ke komputer-komputer yang sudah ada, dari server utama ke banyak komputer.
Lalu, dengan koneksi internet yang stabil dari pusat data, Anda bisa menyampaikan atau melakukan pembagian informasi dengan komponen yang lengkap. Sehingga data perusahaan yang perlu Anda bagikan dapat terhubung dengan banyak jaringan komputer dan operasional bisnis perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
Cara Memilih Data Center yang Tepat
Dari cara kerja yang sudah dijelaskan di atas, tentu Anda harus bagaimana cara memilih data center yang tepat. Hal ini karena data center berperan penting dalam pengelolaan data usaha atau perusahaan Anda nantinya. Nah, berikut ini kriteria data center sesuai dengan kebutuhan Anda.
1. Sumber Listrik
Kriteria pertama yang harus Anda perhatikan ketika memilih data center adalah sumber daya listrik yang digunakan. Biasanya setiap data center memiliki power supply, sehingga apabila terjadi pemadaman listrik, baterai bank akan menampilkan data dan generator dieselnya bisa berfungsi sesuai kebutuhan.
Maka dari itu, pilihlah data center yang memiliki sumber daya listrik yang baik.
2. Sistem Penyimpanan Data
Pilihlah data center yang memiliki sistem penyimpanan data dengan kecepatan bagus. Biasanya mereka menggunakan prosesor jenis multicore. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan penyimpanan seperti HDD atau SSD.
3. Sistem Keamanan
Pilihlah data center yang memiliki sistem keamanan yang baik. Misalnya di lokasi data center terdapat kamera pengawas dan aturan yang tegas. Selain itu, mereka juga harus memiliki tim profesional dalam menangani hacking, malware, dan spyware.
4. Bandwidth
Pilihlah juga data center yang memiliki ukuran bandwidth besar sehingga proses transfer data akan semakin cepat.
5. Lokasi
Pastikan juga lokasinya sesuai dengan bisnis Anda. Contohnya saja ketika Anda ingin membuka website dengan pengunjung di Indonesia, maka data center Indonesia lebih disarankan. Hal ini akan membantu pelanggan Anda lebih cepat dalam memproses website Anda.
Bagaimana? Keren, bukan? Dengan Anda tahu cara kerja data center, Anda bisa semakin pandai untuk memilih data center yang tepat.
Sumber:
npspemuda.co.id
blog.lintasarta.net
dewaweb.com
domainesia.com